Perbedaan Landasan Teori dan Kajian Pustaka

pengertian dan perbedaan landasan teori dan kajian pustaka

Perbedaan Landasan Teori Dengan Kajian Pustaka. Kajian pustaka apa sama dengan landasan teori? Landasan teori dan kajian pustaka selalu ada dalam setiap penelitian. Seorang peneliti atau mahasiswa tidak akan bisa mengembangkan penelitiannya tanpa acuan tersebut. Kedua hal itu merupakan fondasi dari penyusunan penelitian, baik itu kualitatif maupun kuantitatif.

Mahasiswa yang sedang atau akan menyusun skripsi harus tahu perbedaannya. Meskipun keduanya digunakan sebagai acuan penulisan skripsi atau karya ilmiah dan memiliki kemiripan ternyata masing-masing diantaranya punya pengertian dan fungsi yang berbeda. Artikel ini akan membahasnya satu persatu, berikut adalah penjelasannya. 

Pengertian Landasan Teori

Landasan teori dapat diartikan sebagai pernyataan yang disusun secara sistematis. Dalam bab ini dijelaskan berbagai teori yang relevan dengan objek kajian, variabel, maupun fokus penelitian. Dalam beberapa penelitian, landasan teori dibuat memudahkan peneliti dalam memilih metodologi penelitian dan menyusun hipotesis. 

Pada penelitian kualitatif, teori digunakan sebagai pedoman dalam menjelaskan berbagai fenomena, fakta dan data dilapangan. Sedangkan pada penelitian kuantitatif, landasan teori diajukan untuk Menyusun rumusan hipotesis sebagai sebuah prediksi penelitian atau jawaban sementara yang selanjutnya akan diuji kebenarannya.

Skripsi yang baik adalah skripsi yang menggunakan landasan dari teori-teori baru atau up to date yang telah diterbitkan pada jurnal ilmiah dan buku dibawah 10 tahun saat kamu menulis skripsi.

Untuk mempermudah dalam menyusun landasan teori kamu bisa mencari referensi dengan membaca jurnal-jurnal bereputasi internasional atau jurnal nasional online yang berkualitas dan dapat didownload dengan mudah di beberapa situs repository, salah satunya adalah https://scholar.google.co.id/

Pengertian Kajian Pustaka

Berbeda dengan lanadasan teori, kajian pustaka mendasarkan dirinya pada hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji oleh peneliti. Hasil-hasil penelitian terdahulu dijadikan referensi untuk menentukan topik permasalahan.

Kajian pustaka memiliki tujuan untuk menjawab permasalahan dari suatu penelitian dan harus ada dalam skripsi supaya menunjang keakuratan dari sebuah penelitian. Oleh sebab itu kajian pustaka menjadi salah satu hal penting dalam penulisan sebuah skripsi. Kajian pustaka yang sudah dipilih dengan benar nantinya akan mempermudah penulisnya untuk mendapat gambaran untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan tujuan.

pengertian dan perbedaan landasan teori dan kajian pustaka

Pada kajian pustaka, peneliti melakukan telaah terhadap teori atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Telaah tersebut bisa berupa perbandingan dan peletakan teori-teori pada masalah yang akan diteliti. Teori-teori itu merupakan dasar argumentasi bagi pengusul dalam meneliti persoalan-persoalannya sehingga diperoleh jawaban yang dapat diandalkan.

Jadi, dari kedua definisi yang sudah dijelaskan di atas, maka perbedaan kajian pustaka dengan landasan teori adalah kajian pustaka merupakan teori yang berasal dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh seseorang, sedangkan landasan teori berasal dari teori-teori yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis.

Selain itu, perbedaan lainnya yang dapat dilihat adalah kajian pustaka merupakan dasar argumentasi dalam melakukan penelitian, sedangkan landasan teori merupakan dasar teori yang berfungsi untuk menguatkan dilakukannya sebuah penelitian.

Langkah Penulisan Landasan Teori dan Kajian Pustaka

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika akan menulis landasan teori maupun kajian pustaka adalah mengidentifikasi point-point penting yang semestinya ada dalam penelitian. Identifikasi yang tepat akan menentukan pilihan literatur yang sesuai dengan mudah.

Langkah kedua adalah mencari teori yang relevan dengan penelitian. Untuk mencari literatur dengan cepat, kamu bisa membaca pada bagian abstrak dan mengetahui garis besar pada literatur yang sudah dipilih. 

Langkah selanjutnya adalah mencatat poin penting dalam setiap literatur yang sudah dipilih dan meringkasnya dengan menuliskan secara sistematis. Dalam prakteknya, peneliti tidak perlu menuliskannya secara persis dan jangan lupa tambahkan pandangan secara umum yang telah diketahui penulis sebelumnya. Selamat mencoba !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *