Dimensi Bernalar Kritis pada Profil Pelajar Pancasila

Dimensi bernalar kritis

Dalam profil belajar Pancasila, dimensi bernalar kritis merupakan salah satu hal yang harus diaplikasikan secara utuh dan menyeluruh kepada siswa disamping kelima dimensi lainnya, seperti dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimensi berakhlak mulia, dimensi mandiri, dimensi bergotong-royong, dimensi berkebinekaan gobal, serta dimensi kreatif. 

Penjelasan lengkap tentang dimensi bernalar kritis akan diuraikan secara lengkap dalam pembahasan berikut!

Sekilas tentang Dimensi Bernalar Kritis

Dimensi bernalar kritis menjadi salah satu pembelajaran yang krusial bagi para setiap orang, khususnya bagi para pelajar yang menempuh pendidikan dari tingkat PAUD hingga SMA. Pelajar yang mampu mengaplikasikan penalaran kritis akan mampu secara objektif memproses segala macam bentuk informasi baik itu informasi kualitatif maupun kuantitatif. 

Pelajar yang mampu bernalar kritis juga bisa berpikir dengan jernih dengan membangun keterkaitan antara berbagai informasi, mampu menganalisis informasi, mengevaluasi, hingga menyampaikannya dengan tepat. Ada beberapa elemen dalam dimensi bernalar kritis yang nantinya bisa membuat pelajar mampu berpikir secara cerdas dan penuh perhitungan. 

Elemen pada Dimensi Bernalar Kritis

Berikut adalah elemen-elemen dari dimensi bernalar kritis!

Memperoleh dan Memproses Informasi dan Gagasan

Dengan dimensi bernalar kritis Pelajar Pancasila bisa memproses gagasan dan informasi, baik dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Mereka akan memiliki rasa keingintahuan yang besar, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut.

Mereka juga diharapkan mampu membedakan antara isi informasi atau gagasan dari penyampainya. Selain itu, mereka juga akan memiliki kemauan untuk mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi menggugurkan opini atau keyakinan pribadi. Dengan berbekal kemampuan tersebut, Pelajar Pancasila bisa mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang relevan dan akurat.

Menganalisis dan Mengevaluasi Penalaran

Elemen selanjutnya adalah kemampuan pelajar untuk menganalisis dan mengevaluasi penalaran, Pelajar Pancasila diharapkan bisa menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.

Mereka juga akan mampu menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Dan pada akhirnya, ia dapat membuktikan penalarannya dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu kesimpulan atau keputusan.

Merefleksi dan Mengevaluasi Pemikirannya Sendiri

Selanjutnya, Pelajar pancasila diharapkan bisa melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga mereka sampai pada suatu simpulan.

Mereka harus mampu menyadari proses berpikirnya beserta putusan yang pernah dihasilkannya, dan menyadari perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya. Hal ini membuatnya menyadari bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih dalam menguji coba berbagai alternatif solusi. Selain itu, mereka juga akan memiliki kemauan untuk mengubah opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada. 

Alur Perkembangan Dimensi Bernalar Kritis

Alur perkembangan dimensi bernalar kritis terbagi menjadi beberapa sub elemen, yaitu mengajukan pertanyaan, mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan, elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya dan merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri, sub elemen tersebut akan berbeda-besa pengaplikasiannya dengan petimbangan enam fase usia atau kelas pelajar, yaitu:

  • Pada akhir usia PAUD
  • Akhir fase A (Kelas 1-2, pada usia 6 sampai 8 tahun)
  • Akhir fase B (Kelas 3-4, pada usia 8 sampai 10 tahun)
  • Akhir fase C (Kelas 5-6, pada usia 10 sampai 12 tahun)
  • Akhir fase D (Kelas 7-9, pada usia 13 sampai 15 tahun)
  • Akhir fase E (Kelas 10-12, pada usia 16 sampai 18 tahun)

Nah, itu dia informasi lengkap tentang dimensi belajar kritis pada Pelajar Pancasila, semoga ulasan di atas bisa bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *